Bicara soal trading saham memang tak pernah ada habisnya. Namun, sebelum memulai suatu bisnis investasi saham, ada baiknya kita mengenal istilah-istilah yang sering digunakan dalam dunia saham. Bagi yang masih awam, mungkin akan sedikit kesulitan dalam memahami arti dari setiap istilah yang digunakan. Oleh karena itu, saya akan membahas arti dari beberapa istilah dalam trading saham secara sederhana agar lebih mudah dipahami. Yuk, kita langsung simak!
Istilah Dasar dalam Trading Saham
1. Buy Low Sell High
Istilah ini merupakan strategi yang cukup populer di dunia trading saham. Artinya, ketika harga saham sedang turun, kita harus membelinya dan ketika sudah naik, kita harus menjualnya. Hal tersebut bertujuan agar kita bisa memaksimalkan keuntungan. Namun, agar bisa berhasil dengan strategi ini, diperlukan timing yang tepat.
2. Blue Chip Stocks
Blue Chip Stocks adalah saham dari perusahaan besar dan stabil dengan reputasi yang baik. Biasanya, perusahaan tersebut telah beroperasi selama bertahun-tahun dan memiliki banyak konsumen setia. Saham perusahaan jenis ini cocok untuk investasi jangka panjang karena cenderung stabil dan memberikan dividend yang tinggi.
3. Stock Index
Stock Index adalah sebuah indikator yang merepresentasikan pergerakan saham di suatu bursa saham. Indonesia memiliki beberapa indeks saham, di antaranya adalah Jakarta Composite Index (JCI) dan LQ45 yang mewakili saham-saham yang transaksinya likuid di Bursa Efek Indonesia.
4. Dividend
Dividend adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Apabila kita memiliki saham perusahaan X, maka kita akan menerima pembagian keuntungan dari perusahaan tersebut. Biasanya, pembagian keuntungan dilakukan secara periodik (misalnya setiap tahun) dan berdasarkan persentase yang telah ditentukan.
5. Stockbroker
Stockbroker adalah seorang perantara dalam melakukan transaksi jual beli saham di bursa saham. Kita harus membuka rekening efek di perusahaan sekuritas untuk memperoleh layanan dari stockbroker. Biasanya, kita akan dikenakan biaya komisi oleh stockbroker untuk setiap transaksi yang dilakukan.
6. Margin Trading
Margin Trading adalah strategi trading yang memanfaatkan dana pinjaman dari perusahaan sekuritas untuk membeli saham. Dalam margin trading, kita diharuskan untuk menyetor sejumlah uang sebagai jaminan (margin), biasanya sekitar 30% dari total nilai saham yang dibeli. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko perusahaan sekuritas dalam memberikan pinjaman dan sebagai jaminan bagi kita untuk memenuhi kewajiban membayar atas pinjaman yang diberikan.
7. Market Cap
Market Cap adalah ukuran nilai perusahaan berdasarkan harga saham dan jumlah saham yang beredar di pasar. Jika suatu perusahaan memiliki harga saham yang tinggi dan jumlah saham yang banyak, maka market cap-nya tinggi. Market cap-nya digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar atau kecil.
8. Initial Public Offerings
Initial Public Offerings (IPOs) adalah penawaran saham pertama kali yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dijual ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan dana dari publik untuk modal usaha perusahaan.
9. Candlestick Chart
Candlestick Chart adalah metode visualisasi yang digunakan dalam analisis teknis untuk melihat pergerakan harga saham. Grafik ini menampilkan harga pembukaan, harga penutupan, serta harga tertinggi dan terendah suatu saham dalam periode tertentu. Dalam candlestick chart, body dari candlestick menunjukkan range antara harga pembukaan dan penutupan, sedangkan garis di atas dan di bawah body menunjukkan range antara harga tertinggi dan terendah.
10. Short Selling
Short Selling adalah strategi trading yang dilakukan dengan menjual saham terlebih dahulu dan kemudian membelinya kembali di kemudian hari. Strategi ini cocok untuk digunakan ketika harga saham diperkirakan akan turun. Dalam short selling, kita harus meminjam saham dari perusahaan sekuritas terlebih dahulu untuk menjualnya, kemudian membelinya kembali saat harganya turun dan mengembalikan saham tersebut kepada perusahaan sekuritas.
Jenis-jenis Saham
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Saham merupakan surat berharga yang menggambarkan kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Namun, sebelum memulai berinvestasi saham, Anda perlu memahami jenis-jenis saham yang ada. Berikut ini merupakan jenis-jenis saham yang perlu Anda ketahui.
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan jenis saham yang memberikan hak kepemilikan atas suatu perusahaan dan pembagian dividen. Jika perusahaan mengalami kerugian, pemegang saham biasa berhak untuk memperoleh hasil sisa likuidasi setelah pembayaran hutang diutamakan.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan jenis saham yang memberikan hak atas pembayaran dividen tetap dan prioritas dalam distribusi keuntungan kepada pemegang saham preferen dibandingkan pemegang saham biasa. Meskipun demikian, pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
3. Saham Konversi
Saham konversi merupakan jenis saham yang dapat diubah menjadi saham biasa dalam jangka waktu tertentu dengan kurs tetap. Saham konversi seringkali digunakan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham baru untuk mengurangi risiko kegagalan penjualan saham tersebut.
4. Saham Bonus
Saham bonus merupakan saham yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham yang sudah ada tanpa biaya apapun. Saham bonus biasanya diberikan sebagai bentuk apresiasi perusahaan atas kinerja yang baik atau sebagai upaya mengurangi harga saham yang terlalu tinggi.
5. Saham Warrant
Saham warrant merupakan suatu surat berharga yang memberikan hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli saham yang mendasarinya dalam waktu tertentu dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Saham warrant seringkali menjadi alternatif untuk investasi saham yang kurang likuid atau untuk investor yang ingin membeli saham dengan harga yang lebih rendah.
6. Saham IPO
Saham IPO (Initial Public Offering) merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan untuk pertama kali dan ditawarkan kepada publik untuk dibeli. Saham IPO biasanya menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
7. Saham Blue Chip
Saham Blue Chip merupakan saham dari perusahaan besar yang stabil dan kredibel. Saham Blue Chip dikenal sebagai saham yang aman dan memiliki potensi keuntungan yang stabil.
8. Saham Penny
Saham Penny merupakan saham dari perusahaan yang masih kecil dengan harga yang sangat murah. Saham Penny memiliki potensi keuntungan yang tinggi tetapi juga memiliki tingkat risiko yang tinggi.
9. Saham Growth
Saham Growth merupakan saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi dan potensi keuntungan yang besar di masa depan. Saham Growth cenderung lebih riskan dibandingkan saham Blue Chip namun memiliki potensi keuntungan yang lebih besar.
10. Saham Value
Saham Value merupakan saham dari perusahaan yang diperdagangkan di bawah nilai asetnya. Saham Value biasanya diperdagangkan di harga yang lebih murah dan memiliki potensi keuntungan yang tinggi.
Saham merupakan instrumen investasi yang sangat menarik namun memiliki tingkat risiko yang tinggi. Sebelum memulai investasi saham, Anda perlu memahami jenis-jenis saham yang ada dan melakukan riset terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda dapat memilih jenis saham yang tepat untuk diinvestasikan.
Apa saja Istilah dalam Trading Saham yang Perlu Dipahami?
Setelah mempelajari dasar-dasar trading saham, maka penting juga untuk mengetahui istilah-istilah dalam trading saham. Hal ini bertujuan agar Anda lebih mudah dalam memahami analisa pasar saham, dan memilih saham yang tepat untuk dibeli ataupun dijual. Berikut ini adalah beberapa istilah yang harus dipahami dalam trading saham:
1. Saham
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang terdaftar di bursa efek. Jika seseorang membeli saham sebuah perusahaan, maka ia berarti telah memiliki bagian dari perusahaan tersebut. Dalam dunia trading, pembelian saham dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut.
2. Indeks Saham
Indeks saham adalah kumpulan saham-saham unggulan suatu negara yang dikelompokkan dalam satu indeks. Indeks saham digunakan sebagai indikator bagi kinerja pasar saham suatu negara. Di Indonesia, indeks saham yang terkenal adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
3. IPO
IPO (Initial Public Offering) adalah proses penawaran saham perdana oleh sebuah perusahaan di bursa efek. Dalam IPO, perusahaan akan menjual saham-sahamnya kepada publik untuk pertama kali. Biasanya, harga saham yang ditawarkan dalam IPO lebih rendah daripada harga di pasar sekunder setelah perusahaan tercatat di bursa efek.
4. Stop Loss
Stop Loss adalah strategi trading yang bertujuan untuk mengurangi kerugian. Dalam Stop Loss, Anda menetapkan batasan harga saham yang jika tercapai, maka saham tersebut akan secara otomatis dijual. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian dalam trading.
5. Broker
Broker adalah pihak yang memfasilitasi transaksi jual beli saham di bursa efek. Broker bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar saham. Ada dua jenis broker, yaitu full service broker dan discount broker. Full service broker menawarkan layanan lengkap, termasuk saran investasi dan riset, sementara discount broker hanya menawarkan layanan transaksi jual beli saham dengan biaya yang lebih rendah.
Dengan mengetahui istilah-istilah dalam trading saham, Anda bisa lebih lancar dalam bertransaksi di pasar saham. Namun, penting juga untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan tentang trading saham, agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam investasi saham.
Belajar trading saham akan lebih mudah dengan memahami istilah dalam trading saham seperti support, resistance dan breakout. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mengurangi risiko yang tidak perlu.
Terima Kasih dan Selamat Menikmati Ber-Investasi Saham!
Nah, itulah beberapa istilah dalam dunia trading saham yang perlu diketahui oleh para investor. Semoga dengan mengetahui istilah-istilah tersebut, kamu bisa semakin mahir dalam investasi saham dan mengelola portofolio yang lebih baik lagi. Jangan lupa belajar terus dan rajin-rajin membuat riset sebelum mengambil keputusan ya. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk berkunjung lagi ke portal Jepret Investasi untuk mendapatkan informasi terbaru seputar investasi saham. Happy investing!